JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Desa Wisata Gunungsari mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, setelah lolos 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono di Pasar Pundensari, Kabupaten Madiun, Minggu (28/7/2024).

Sebelum menyerahkan penghargaan, Deputi Kemenparekraf berkeliling di area jajanan Pasar Pundensari dan menikmati jajanan yang sudah dibeli dengan uang bambu. Tak hanya itu, di lokasi tersebut Deputi Kemenparekraf juga meninjau lapak UMKM dan kerajinan mengukir daun lontar serta melakukan penanaman pohon alpukat dan sirsak.

“Yang pasti dan cukup membanggakan di Pasar Pundensari ini mempresentasikan kekuatan masyarakat Desa Wisata Gunungsari yang konsisten, terawat serta kearifan lokal budaya adat istiadat setempat. Konsistensi dari komitmen kebudayaan setempat inilah yang dapat memastikan sebuah desa yang dikelola dengan strategi pengembangan desa wisata itu akan terus berlanjut,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto usai melaksanakan Visitasi dan Penilaian.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto membeli produk-produk UMKM di Pasar Pundensari, Kabupaten Madiun dengan uang bambu.
------------------------------------------------------------------------

Lebih lanjut dia katakan, di Desa Wisata Gunungsari ini masyarakat dilibatkan secara maksimal. Masyarakat yang melakukan aktifasi dan juga mengadakan atraksi sekaligus juga dengan unsur pemerintah dan para pemangku kepentingan bercampur satu padu dalam pengelolaan desa wisata.

“Karakteristik pengelolaan desa wisata seperti inilah yang akan menggaransi desa wisata ini tetap eksis dan terus maju bertumbuh dan berkembang,” ungkapnya.

Menurutnya, Desa Wisata Gunungsari merupakan satu-satunya desa wisata di Kabupaten Madiun yang secara spesifik mengusung tema kebudayaan dan kearifan lokal yang sangat kental sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017.

Atraksi wisata di Desa Wisata Gunungsari yang termasuk dalam 10 obyek pemajuan kebudayaan tersebut meliputi adat istiadat, bahasa, manuskrip, ritus, seni, tradisi lisan, pengetahuan tradisonal, teknologi tradisional, olahraga tradisonal dan permainan rakyat.

Kemenparekraf dengan program ADWI dengan mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia” ini bukan hanya sebuah tema, tetapi sebuah visi untuk masa depan pariwisata di Indonesia. Pendampingan pun akan diberikan, salah satunya di Desa Wisata Gunungsari karena masuk dalam 50 besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024.

“Ada bentuk yang secara konkrit melekat untuk desa-desa wisata yang berprestasi di 50 besar ADWI, salah satunya kita akan secara otomatis memberikan program Banper (Bantuan Pemerintah) untuk mendukung fasilitas, sarana tiga A. Yaitu sarana Atraksi, Aksebilitas dan Amenitas. Mana yang dibutuhkan masyarakat itulah nanti yang akan kita penuhi sesuai dengan ketentuan berlaku,” jelasnya. (jum).