JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Ada 8 dari 11 desinasi wisata di Kabupaten Blitar akhirnya mendapatkan rekomendasi untuk kembali membuka usahanya. Namun dengan syarat tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat.


Hal ini disampaikan Bupati Blitar, H Rijanto saat menyerahkan bantuan perlengkapan protokol kesehatn kepada para pengelola jasa usaha pariwisata di Wisata Kampung Coklat, Minggu (12/7/2020).

Menurut bupati, karena masih ada kecamatan yang berstatus zona merah, sementara tidak semua wisata boleh buka kembali. “Ini untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 dan keselamatan bersama, hingga situasi dan kondisi menjadi kembali baik,” ujar Bupati Rijanto.

Lokasi wisata selain di zona hijau, kata bupati, lokasi di zona kuning atau orange pun boleh. “Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari wajib pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak,” ungkapnya.

Bupati Rijanto mengakui di masa New Normal (Kenormalan Baru), harus ada perubahan tatanan kehidupan. Sehingga ekonomi masyarakat bisa bangkit, seiring dengan diterapkannya protokol kesehatan di seluruh bidang kehidupan. Termasuk industri pariwisata yang memenuhi persyaratan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Masih menurut Rijanto, jika ada bentuk pelanggaran tempat wisata, maka pemkab akan ambil tindakan tegas. “Jika destinasi melanggar dan tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan dalam masa pandemi ini, maka pemerintah Kabupaten blitar akan tegas untuk menutup kembali,” tegas bupati.

Pada kesempatan yang sama, Suhendro Winarso, S.STP.M.Si, Kepala Dinas Parbudpora (Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olah Raga) Kabupaten Blitar, menyampaikan dalam upaya pencegahan penyebatan covid 19, pihaknya terus berkordinasi dengan gugus Tugas.

Dijelaskan, dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corono, khususnya pada destinasi wisata dan jasa usaha wisata lainnya Dinas Pariwisata selaku koordinator Tim Gugus Tugas Bidang Pariwisata telah mengadakan kelengkapan protokol kesehatan yang anggarannya bersumber dari BTT tahun 2020.

Rinciannya: masker sebanyak 2758 Biji, face shield sebanyak 564 biji, handclove sebanyak 230 box, tempat cuci tangan sebanyak 49 buah, dan thermo gun sebanyak 49 buah.

Secara terpisah Kholid Mustofa, pemilik Wisata Kampung Coklat ketika ditemui mengaku, selaku pengelola dan pelaku usaha akan patuh dan menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya menerjunkan 19 orang Satgas Covid-19 yang akan mengawasi dan mengedukasi pengunjung.

“Bahkan kini juga menyiapkan tenaga kesehatan dan mobil siaga, jika ada terjadi kondisi darurat,” ungkap Kholid.

Kholid menambahkan, kepada para pekerja dan pengunjung diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, cek thermo gun dan menjaga jarak. (san)