JATIMPOS.CO//KABUPATEN BLITAR – Salah satu sektor pariwisata sebagai pendorong kemajuan multisektor, program pembangunan kawasan wisata tematik akan diterapkan di Kabupaten Blitar.

Contohnya tempat Wisata Puncak Langit di Desa Kalimanis wilayah Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Drs. Yudho Ismariyanto, Camat Doko mengemukakan, perkembangan kawasan wisata yang berada di ujung utara Kabupaten Blitar bagian timur ini dimasa Pandemi covid-19 ini dampaknya tentu melumpuhkan seluruh sektor.

“Sudah 7 bulan ini sektor wisata di Kabupaten Blitar pendapatannya menurun drastis khususnya di Kecamatan Doko. Oleh sebab itu, pemerintah daerah harus mencari terobosan agar sektor pariwisata ini selalu berkembang,” ujarnya di Blitar, kemarin.

Mengembangkan wisata tematik di Kabupaten Blitar adalah program pembangunan kawasan wisata dengan mengedepankan keseimbangan lingkungan. “Bila berhasil dampaknya akan sangat luar biasa. Sektor-sektor lain meliputi sosial, budaya dan pendidikan akan ikut maju,” tuturnya.

Lebih lanjut wisata tematik seperti Puncak Langit akan jadi pengalaman tersendiri bagi wisatawan. dengan berkunjung ke wisata tematik ini, wisatawan akan mendapatkan manfaat lebih serta pengalaman berbeda untuk diceritakan kepada teman, kerabat, dan keluarga yang telah berkunjung.

Drs. Yudho Ismariyanto mengungkapkan, wisatawan tidak hanya sekadar melakukan perjalanan. Mereka juga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Di tempat ini mereka juga mendapatkan ragam alternatif wisata yang didatangi. Nah, wisata tematik ini harus digagas agar tren wisata ke depan tidak hanya melakukan sebuah perjalanan, tetapi juga memberikan pengalaman yang berkesan baginya.

Kegiatan yang dilakukan dan dihadiri jajaran pemerintah wilayah Kecamatan Doko dengan menanam pohon durian sebagai simbol pembangunan pariwisata yang terkonsep dan berkelanjutan.

“Kami mendorong agar ke depan objek wisata ini bisa menjadi tujuan alternatif jika berkunjung di wilayah Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar bagian timur, dan mampu menjadi destinasi wisata andalan,” paparnya. (adv/kmf)