JATIMPOS.CO/BANYUWANGI – Sempat terimbas oleh pandemi covid-19, pariwisata Banyuwangi perlahan mulai bangkit. Berbagai strategi yang mengacu pada adaptasi kebiasaan baru dilakukan untuk kembali menggairahkan sektor yang menjadi salah satu penggerak roda ekonomi daerah.

Berbagai strategi tersebut dijabarkan langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah  Azwar Anas dalam seminar nasional pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digelar secara online. Seminar yang mengambil tema “Sinergi Reaktivasi Pariwisata di Era New Normal” ini digelar oleh Bank Indonesia-DIY, berkolaborasi dengan pemerintah DIY, Kamis (3/12/2020).

Di depan 931 peserta, Anas mengajak untuk me-review pandemi covid-19 yang kemudian merubah paradigma kepariwisataan Banyuwangi.

“Memasuki masa new normal, kami di Banyuwangi menyusun protokol kesehatan secara ketat di destinasi pariwisata, hotel maupun restoran. Kami pun mengeluarkan sertifikasi bagi destinasi pariwisata, hotel, restoran maupun pemandu wisatanya,” terang Anas.

Sertifikasi tersebut dikeluarkan agar wisatawan merasa aman, nyaman  dan tetap sehat saat berwisata ke Banyuwangi. Wisatawan pun bisa dengan mudah mengakses dan memilih semua hal yang sudah tersertifikasi melalui smartphonenya.  

Sejumlah perubahan strategi pariwisata Banyuwangi antara lain menetapkan adanya hari libur sehari di tiap pekan bagi destinasi untuk memberikan kesempatan pada pengelola untuk melakukan disinfeksi.

Ditambahkan Anas, seiring bergeraknya kembali sektor pariwisata, perekonomian masyarakat Banyuwangi pun mulai menggeliat kembali.

“Kami juga dorong UMKM kami untuk bangkit dan lebih berdaya saing. Karena kami percaya, membangun pariwisata juga harus membangun ekonomi bagi masyarakat sekitar, bukan hanya masyarakat dari luar saja yang mendapatkan keuntungan. Nah, sektor pendukung pariwisata ini juga kami kenalkan strategi di era new normal,” ujarnya.

Kepala perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan mengatakan, seminar ini merupakan upaya sharing untuk membawa pariwisata DIY bangkit kembali pasca pandemi.

“Tentunya kami perlu belajar banyak dari berbagai pihak yang telah berhasil dengan segala inovasinya untuk survive di tengah pandemi. Contohnya Banyuwangi,” jelas Hilman.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X menyebut kesempatan ini sebagai momentum yang baik untuk saling bersinergi.

“Kami mengambil tema sinergi reaktivasi, artinya bergotong royong melipatgandakan energi dan kembali melakukan aktivitas untuk bangkit bersama, meski dibatasi protokol kesehatan. Mari kita tetap optimis agar ke depan, kita semua menjadi lebih baik,” tandas Sultan Hamengkubuwono X.

Seminar ini diikuti pula Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan DIY, Parjiman. Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio bertindak selaku narasumber bersama dengan Bupati Anas dan Chief of Creative Experience Office, Putri Indahsari Tanjung. (rzl/yus)