JATIMPOS.CO//PONOROGO - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni membuka sekaligus memimpin Jagongan Reyog dalam rangka Festival Nasional Reyog Ponorogo ke XXVI di Pringgitan, Kabupaten Ponorogo, Jumat (30/8/2019).
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, reyog Ponorogo dari waktu ke waktu membutuhkan perkembangan yang luar biasa. Reyog sebagai kegiatan tradisi, hiburan masyarakat dan pertunjukan panggung hingga saat ini mendapat apresiasi dan tempat di hati masyarakat Indonesia.
" Reyog sebagai kegiatan tradisi, reyog sebagai hiburan masyarakat, dan reyog sebagai pertunjukan panggung. Meskipun ketiganya punya konsep yang berbeda namun ketiganya sama-sama mendapat apresiasi dan tempat di hati masyarakat Indonesia, " ungkapnya.
Oleh sebab itulah, Bupati Ponorogo menggelar jagongan reyog. Tujuannya, agar reyog Ponorogo tetap lestari dan reyog Ponorogo tidak tergerus oleh dinamika zaman.
Sementara itu, Rido Kurnianto selaku pengamat reog dan juga moderator Jagongan Reyog 2019, mengungkapkan bahwa senior reyog Ponorogo dengan beragam versi asal usul dan usul yang baik dengan mendatangkan perancang ilmiah juga berlandaskan strategi untuk mendukung kekhasan dan keunikan.
" Karena begitu banyak perspektif yang muncul, baik itu pengetahuan tentang asal usul maupun praktik pentas yanng menghasilkan cukup banyak varian," katanya.
Untuk diketahui, Jagongan Reyog ini selalu digelar pada saat Festival Reyog Nasional Ponorogo. Acara itu pun dihadiri banyak tokoh-tokoh, baik pemerhati budaya dan juga seniman-seniman reyog Ponorogo dari seluruh Indonesia. (Adv/nur)