JATIMPOS.CO//SURABAYA- Dengan melibatkan 3 (tiga) tenaga ahli arkeolog yang kompeten, Museum Mpu Tantular di Sidoarjo melakukan kajian Prasasti Sukun yang berasal dari Kabupaten Malang. Kegiatan berlangsung Senin hingga Rabu (18-21 Juli 2022).

“Kajian Koleksi ini dilakukan dalam bentuk survey dan penelitian terhadap koleksi Arkeologi, Prasasti Sukun yang berasal dari Kabupaten Malang,” ujar Dra. Nina Rossiana, M.Si., Penanggung Jawab Kegiatan yang juga Kepala UPT Museum Mpu Tantular, mewakili Sinarto, S.Kar, MM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim

“Selain itu, juga melakukan study literature sebagai pembanding dan memperkaya khasanah informasi hasil kajian. Hasil kajian berupa Buku Laporan Kajian, yang selanjutnya akan dilakukan Seminar Hasil Kajian untuk melengkapi data dan informasi berdasarkan masukan dari berbagai Akademis dan Lembaga terkait pada saat seminar,” ujarnya.

Adapun 3(tiga) orang Tenaga Ahli sebagai Narasumber yang melakukan Kajian dan Penelitian Koleksi Prasasti Sukun adalah ; Drs. Ismail Lutfi, M.Hum.(Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang), Teguh Fatchur Rozi (IAAI Komda Jawa Timur) dan Gunawan A. Sambodo (Komunitas Tapak Jejak Kerajaan)

“Kegiatan kajian koleksi wajib dilakukan oleh museum karena ada amanah yang harus dijalankan oleh museum terkait dengan tupoksi museum sebagai lembaga terkait yang bertugas untuk memelihara, mengembangkan dan mengkoleksi benda non prasejarah,” katanya.

Kegiatan ini sejalan dengan rangkaian kajian yang sebelumnya yakni koleksi batik sidoarjo, kajian biologika kerangka fosil kepala buaya dan sekarang ini kajian prasasti sukun.

Nantinya dari hasil kajian ini harus ditindaklanjuti dengan seminar yang akan diisi oleh para akademisi, untuk merespondan memberikan masukan lagi dan menyempurnakan hasil kajian dari narasumber kita hari ini .

Sementara itu Ismail Lutfi dari Universitas Negeri Malang mengemukakan, bersama narasumber yang lain disini diminta oleh bu Nina untuk membantu mengungkap apa yang ada di prasasti sukun ini.

“Kita bersama berharap akhir bulan ini bisa selesai semua hasi kajian ini kalau bisa bulan Agustus mendatang sudah bisa diseminarkan. Rencananya seminar hasil kajian ini akan diseminarkan pada tanggal 23 Agustus mendatang. Tentunya nanti seminarnya dikemas dengan teknologi yang ada sekarang,” katanya. (iz)