JATIMPOS.CO//SURABAYA- UPT Taman Budaya Jatim (TBJ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menggelar Koreografer dengan mengusung tema Next Page yaitu mempertanyakan kembali apa yang akan dilakukan dikemudian.
“Istilah ini diusung sebagai tema untuk memancing daya kreatif dan inovatif dan supaya dari kreator untuk kembali membuka, menyusun, merangkai halaman baru,” kata Kepala UPT TBJ, Samad Widodo, SS, MM pada pembukaan kegiatan, Jum’at (5/8/2022).
Rangkaian halaman itu lanjut Samad Widodo, dari halaman catatan yang sebelumnya telah ada berupa catatan tubuh, pengalaman dan pengetahuan yang menjadi bekal menuju halaman selanjutnya.
Hadir pada pembukaan itu, Sekertaris Disbudpar Jatim, Dian Okta Yoshinta, SH., M. PSDM. Mewakili Plt Kadisbudpar Jatim Sinarto, S.Kar, MM yang bersamaan menghadiri kegiatan Dalang di Blitar.
Gelar Komposer dilaksanakan selama 2 hari, yakni Jum’at dan Sabtu (05-06/08/22) melalui proses sejak Juni 2022 dengan penjaringan peserta kemudian Juli 2022 dilakukan kurasi pada peserta.
Ada lima penampilan koreografer pada kegiatan itu dari Kabupaten/ Kota se Jawa Timur yakni dari Kab. Tulungagung, Kota Surabaya, Kab. Sumenep, Kab. Sidoarjo dan Kab. Ponorogo.
“Untuk memperkuat kegiatan ini, kami mengundang guest star Otniel Tasman dari Banyumas , Agus Mbendol dari Solo, untuk mentor kami mengundang Bapak Eko Suprianto yang melakukan mentoring secara daring. Mentor kedua Dr. Peni Puspita dari ASETI DPD Jatim dan narasumber Ibu Wiwik Sipala dari IKJ,” ujarnya.
Lima dari kiri : Sekertaris Disbudpar Jatim, Dian Okta Yoshinta, SH., M. PSDM, Ka UPT Samad Widodo, SS, MM bersama penerima penghargaan Koreografer di Taman Budaya Jatim, Jum’at (5/8/2022).
-------------------------
"Kita juga bekerjasama dengan sawung dance studio dan asosiasi seni tari (ASETI) Jawa Timur,” tambahnya.
Sekertaris Disbudpar Jatim, Dian Okta Yoshinta, SH., M. PSDM pada kesempatan itu mengemukakan, Kegiatan ini sebagai upaya reaktivasi seniman dan reaktualisasi kesenian untuk menghidupkan kembali ekosistem kebudayaan Jawa Timur di masa pandemi yang sudah mulai membaik.
“Lembaran baru ini perlu diwujudkan dengan kreativitas dan inovasi para seniman tari di Jatim yang cukup banyak dan saat ini kreativitas tradisional-modern maupun kontemporer perlu didorong kesadaran wanprestasi dan jejaring kesenian dibangun dengan sikap militansi dan intensitas,” ujarnya.
Refleksi Diri
Pada kesempatan itu koreografer dari beberapa daerah melakukan tampilan. Seperti penampilan dari Kota Surabaya dengan judul “Transit”. Penyajinya Errina Apriliyani, S.Sn. Karya ini merupakan upaya tubuh dalam menerjemahkan spirit, disiplin dan ingatan tubuh. Upaya ini ditandai sebagai refleksi koreografer untuk transisi tubuhnya menjadi tubuh yg lain,yang setiap perjalanannya memiliki sejarah, rasa, dan eskpresi yang berbeda.
Demikian juga tampilan koreografer dari daerah lain, seperti dari Kabupaten Tulungagung dengan penyaji : Yussi Ambar Sari, M. Sn membawakan karya berjudul : Jalan Tengah Part of Tinta Hijau. Ini menikmati sebuah kebiasaan. Tapi tak bisa merasakan kebebasan. Kenikmatan tak lagi satu rasa. Menikmati tak lagi bersama. Kini, nanti dan seterusnya seteguk kenikmatan menjadi 1, jalan tengah…(iz)