JATIMPOS.CO/BONDOWOSO0-Ditengah kebijakan efisiensi anggaran yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, sektor pendidikan dipastikan tetap menjadi prioritas dan tidak terdampak pemangkasan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yuliati, menyatakan bahwa meskipun efisiensi dilakukan di berbagai sektor, alokasi untuk infrastruktur pendidikan tetap aman. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga mutu layanan pendidikan.
“Alhamdulillah, bidang pendidikan aman. Kita tetap mendapatkan alokasi anggaran untuk infrastruktur pendidikan,” ujar Haeriyah, Senin (30/6/2025).
Ia menegaskan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi dan revitalisasi sarana pendidikan, mulai dari jenjang TK, SD hingga SMP. Proses perencanaan telah berjalan dan fisik proyek ditargetkan mulai pada pertengahan tahun ini.
" Insya Allah bulan Juli paling lambat sudah akan launching untuk fisiknya," jelasnya.
Kebijakan efisiensi anggaran sendiri dilakukan untuk menyesuaikan belanja daerah terhadap kondisi fiskal terkini. Namun, menurut Haeriyah, pemerintah daerah tetap menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai sektor yang tidak boleh terganggu.
"Efisiensi dilakukan, tetapi bukan berarti pendidikan dikorbankan. Justru kami pastikan pendidikan tetap berjalan, bahkan dengan dukungan anggaran yang jelas," imbuhnya.
Di sisi lain, isu mengenai regrouping atau penggabungan sekolah yang minim siswa juga kembali mencuat. Namun Haeriyah memastikan, tidak ada rencana regrouping sekolah pada tahun 2025.
" Regrouping terakhir dilakukan pada tahun 2021. Tahun ini tidak ada. Sekolah yang ada tetap kita pertahankan karena masih dibutuhkan masyarakat," tegasnya.
Ia mencontohkan SDN Rejoagung 5 di Kecamatan Sumberwringin yang hanya memiliki delapan siswa dari enam kelas. Meski jumlahnya sangat kecil, sekolah tersebut tetap beroperasi karena lokasinya strategis untuk warga sekitar.
" Kita tetap pertahankan demi pemerataan akses pendidikan. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah," katanya.
Dengan efisiensi anggaran yang tepat sasaran, Dispendik Bondowoso berupaya mengefektifkan penggunaan dana tanpa mengorbankan layanan dasar. Prinsipnya, hemat anggaran tapi tidak mengurangi manfaat.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem pendidikan di Bondowoso, sekaligus menunjukkan bahwa efisiensi bisa dilakukan tanpa memangkas hak dasar masyarakat terhadap pendidikan.(Eko)