JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN — Sejumlah wali murid di Kota Madiun kembali memprotes hasil akhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA jalur pemenuhan kuota di sistem SPMB Jatim 2025. Protes muncul usai situs SPMB sempat eror dan kemudian menampilkan kembali hasil seleksi yang dinilai janggal.
Dari pantauan Rabu (2/7/2025), nilai terendah yang diterima di jalur tersebut berada di angka 84,32 untuk SMA Negeri 5 Madiun dan 83,52 di SMA Negeri 6 Madiun. Namun, Dany, salah satu wali murid, mengaku kecewa karena anaknya dengan nilai 85,22 justru tidak diterima di sekolah negeri manapun.
“Dari Dindik Jatim katanya tarung nilai, tapi ternyata nilai tinggi tidak menjamin. Sistemnya membingungkan,” ujar Dany kepada wartawan.
Protes juga datang dari aktivis LSM Wahana Keadilan Rakyat (WKR), Budi Santosa. Ia bahkan menyatakan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum jika ditemukan adanya siswa “titipan” atau dugaan manipulasi dalam seleksi.
“Saya tantang panitia dan kepala sekolah. Kalau ada siswa selundupan, saya akan pidanakan. Tapi kalau saya yang salah, silakan pidanakan saya balik,” tegas Budi. (jum).