JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tetap berjalan sesuai rencana.
Melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemendikbudristek melakukan kunjungan melihat langsung kesiapan dan pelaksanaan sekolah terhadap IKM, seperti kegiatan kunjungan ke sejumlah sekolah di Lamongan Jawa Timur diantaranya di SMP Negeri 1 Lamongan dan SD Negeri 4 Jetis Lamongan, Kamis (28/7/2022).
Plt Kepala Puskurjar Kemendikbudristek Zulfikri Anas menyampaikan kegiatan bersama dengan tim Puskurjar Kemendikbudristek melakukan kunjungan sekaligus melihat secara langsung proses pelaksanaan penerapan IKM yang ada di satuan pendidikan yang ada di Lamongan.
"Kami bersama 13 anggota tim memilih dan melihat secara langsung bagaimana kesiapan sekolah di Lamongan terhadap IKM," ujar Zulfikri Anas di sela sela kunjungannya di SMP Negeri 1 Lamongan.
Di SMP Negeri 1 Lamongan, Zulfikri Anas melakukan komunikasi dan interaksi secara langsung kepada sejumlah guru dan siswa yang sedang proses belajar dikelas. Tidak hanya itu, Anas juga melakukan interaktif bersama siswa melalui siaran radio yang disiarkan melalui live streaming milik SMP Negeri 1 Lamongan.
"Kita bisa melihat respon siswa, guru yang luar biasa terhadap pelaksanaan kurikulum merdeka. Bahwa ternyata pembelajaran ini lebih menyenangkan, lebih simpel dan lebih bermakna," ungkapnya.
Dengan langsung datang ke lembaga pendidikan di Lamongan, Anas mengaku, Tim Puskurjar juga bisa menyerap berbagai persoalan yang dihadapi sekolah.
Anas juga menyampaikan, Kemendikbudristek mendorong lembaga pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan masing-masing. Menurutnya, kurikulum tersebut telah dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan.
"Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk membuat kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual, agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid," kata Anas.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Lamongan Khoirul Anam mengaku senang atas kunjungan langsung dari tim Puskurjar Kemendikbudristek.
Ia juga mengungkapkan bahwasanya respon guru dan siswa SMP Negeri 1 Lamongan terhadap IKM luar biasa, terbukti hampir 95 persen mengaku sangat senang antusias dan terlihat tidak ada hambatan.
"Alhamdulillah respon guru dan siswa sangat luar biasa," kata Khoirul Anam.
Khoirul Anam mengungkapkan penerapan IKM di SMP Negeri 1 Lamongan sudah berlangsung dua minggu ini berjalan lancar. Meskipun demikian pihaknya akan terus ditingkatkan dan melakukan evaluasi.
"Kedepan akan kita tingkatkan dan evaluasi kira kira dari sisi mana yang kurang baik apakah dari sisi pembelajaran atau pelayanan siswa karena siswa menjadi sentral pembelajaran kurikulum merdeka," ujarnya.
Senada juga diungkapkan Kepala SD Negeri 4 Jetis Lamongan Mujayanah mengatakan tahun pelajaran 2022/2023 ini sudah mulai menerapkan kurikulum merdeka. Namun dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
"Alhamdulillah mulai tahun pelajaran 2022/2023 kita sudah terapkan di kelas 1 dan kelas 4, dan akan terus kita laksanakan secara bertahap di tahun kedua kelas 2 dan kelas 5 hingga bertahap kelas 3 dan kelas 6, sehingga tiga tahun kedepan kita bisa sempurna menerapkan kurikulum merdeka," kata Mujayanah.
Sebagaimana diketahui, bahwa Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Sesuai Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Nomor 044/H/KR/2022 yang ditandatangani 12 Juli 2022 adalah untuk menetapkan lebih dari 140 ribu lembaga pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. (bis)