JATIMPOS.CO/JEMBER - Ratusan massa, yang mengatasnamakan Forum Aktivis Demokrasi (FAD) mendatangi gedung DPRD kabupaten Jember, Kamis (14/11/2024).

Kedatangan peserta aksi ini terkait pidato calon nomer urut 02 yang mengungkit-ungkit G-30sPKI yang di anggap telah memprovokasi para santri.

Peserta aksi demo langsung di temui oleh Pansus Pilkada DPRD Kabupaten Jember, dan di hadapan Pansus koordinator aksi Nurudin meminta agar Pansus Pilkada segera memanggil Muhammad Fawait, terkait pidatonya saat peringatan hari santri beberapa waktu lalu.

Koordinator lapangan Nurudin mengatakan, kami minta agar Pansus segera memanggil Muhammad Fawait, terkait pidatonya yang mengungkit-ungkit G30S-PKI yang berpotensi bisa memprovokasi santri terutama bakal Calon Wakil Bupati nomor urut 01 Gus Firjaun yang juga dari kalangan santri.

"Jika dalam kurun waktu 3 hari tidak ada tindakan dari pansus Pilkada, maka kami akan mengerahkan massa yang lebih besar," kata Nurudin.

Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk bertuliskan "Gus Firjaun bukan PKI/Firaun", menegaskan dukungan mereka terhadap Gus Firjaun.

Ahmad Birbik Munajil Hayat, yang juga keponakan Gus Firjaun memberikan tanggapan tegas terkait aksi bela kiai yang menyerukan klarifikasi terhadap tudingan PKI kepada Gus Firjaun.

Sebagai keponakan Gus Firjaun, Gus Birbik menekankan bahwa keluarga besar Bani Sidiq telah mengadakan rembukan terkait isu ini dan menyatakan tidak ada masalah internal.

"Kami sudah rembukan keluarga, dan hasilnya jelas: tidak ada masalah. Saya juga cucu Kiai Achmad Sidiq, nasab kami sudah jelas," ujar Gus Birbik.

Melihat kondisi Pilkada di Jember yang kian memanas, Gus Birbik mengajak semua pihak untuk meneladani sikap tenang dan bijak yang ditunjukkan Gus Firjaun dalam menghadapi isu tersebut.

"Kalau mengaku santri, mari mencontoh beliau dengan cara yang dingin dan kepala dingin," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa perbedaan pandangan politik dalam keluarga tidak menghalangi mereka untuk bersatu dan tetap fokus pada kepentingan masyarakat.

Terkait masalah Pansus yang sempat menjadi perhatian publik, Gus Birbik menegaskan sikap netral dan profesional.

"Kami akan tetap netral dan profesional. Apapun yang menjadi aduan, akan kami tindak lanjuti sesuai aturan," tegasnya.

Gus Birbik juga menyerukan agar Pilkada Jember benar-benar menjadi ajang untuk memilih pemimpin berdasarkan aspirasi masyarakat, bukan karena pesanan partai atau individu tertentu.

"Siapapun yang terpilih nanti, mari kita hormati dan dukung demi kemajuan Jember. Fokus kita seharusnya pada kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

Pernyataan Gus Birbik ini diharapkan dapat meredam isu-isu liar dan mengarahkan perhatian publik pada agenda yang lebih konstruktif menjelang Pilkada Jember. (Ari).