JATIMPOS.CO/JOMBANG – Pelaksanaan operasi pasar (OP) yang menyediakan beras SPHP, Minyak Goreng dan Gula di Pasar Pon Jombang langsung diserbu pembeli. Masyarakat selalu memanfaatkan aktivitas Operasi Pasar dan Pasar Murah yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang bersama Perumda Aneka Usaha Seger, Senin (04/08/2025).

Operasi ini bertujuan untuk memberikan jaminan stabilitas harga beras dan komoditi 9 bahan pokok. “Memang harga beras agak beras naik. Kami harus melaksanakan operasi pasar murah dan operasi pasar, agar terjadi harga beras dan minyak bisa ditekan lebih stabil,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan dan Bahan Pokok Penting (Kabid Sardag Bapokting), Yustinus Harris Eko Prasetijo.

Dijelaskan Yustinus Harris Eko Prasetijo selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan dan Bahan Pokok Penting (Kabid Sardag Bapokting) dan beberapa orang staf, mengawal dua buah truk pengangkut beras bulog dan minyak dari  Perumda Aneka Usaha Seger, “Operasi Pasar dan Pasar murah ini, dilaksanakan berdasarkan data masuk ke sistem Dagrin, pada bulan Agustus ini akan menggelar di tujuh titik di tujuh wilayah kecamatan,” jelasnya.

Kami dari Disdasgrin, sambung Yustinus sapaan akrabanya, bukan hanya berusaha untuk memastikan bahwa masyarakat mendapat beras dengan harga sesuai ketentuan, tetapi juga menjaga agar masyarak tidak mendapatkan beras oplosan, katanya saat di lokasi operasi pasar pon.

Dalam operasi di Pasar Pon, tim dari Bulog membawa sebanyak 1,5 ton  beras Beras BULOG yang termasuk dalam Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat ini sedang disalurkan oleh Perum BULOG sebagai bagian dari upaya menyetabilkan harga beras di masyarakat.

Pantauan dilokasi, Masyarakat diperbolehkan membeli beras maskimum 2 bungkus dengan harga Rp 56.000/ 5 kg, serta minyak goreng dengan Harga Rp 15.50,  serta minyak goreng Lasani 800 ml/ seharga Rp 16.000. Tampak warga antusias berbelanja beras dan minyak goreng yang dilaksanakan di Pasar Pon gedung baru.

Untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah melakukan pemantauan harga 9 bahan pokok nasional yang dimiliki pemerintah Indonesia bernama Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok seperti yang dikenal dengan singkatan SISKAPERBAPO.

Sistem ini digunakan untuk memudahkan pemantauan harga bahan pokok secara berkala dan dapat diakses oleh masyarakat untuk melihat perkembangan harga tersebut secara online.

Selain itu, Pemerintah juga menggunakan sistem pelaporan data harga berbasis web yang disebut Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang dikelola oleh Kementerian Perdagangan untuk memantau harga-harga komoditas termasuk sembilan bahan pokok nasional secara harian di pasar rakyat.

Kedua sistem tersebut berfungsi dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok penting di Indonesia. “Disdagrin memanfaat sistem ini selalu menjaga stabilitas harga kebutuhan pook masyarakat,” punkas Yustinus. (her)