JATIMPOS.CO/JOMBANG -  Kirab Pemilu diikuti 2.100 orang, terdiri dari panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) beserta staf, berlangsung di alun-alun Kabupaten Jombang,  Selasa (5/9/2023).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang  menerima 18 bendera partai politik yang akan mengikuti pemilu tahun 2024.

Ratusan pasang mata jadi saksi Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Jombang. Dalam kirab bendera tersebut, 18 bendera parpol sebelumnya sudah dilakukan kirab di KPU Mojokerto kemudian dilanjutkan ke KPU Jombang  dan ke masing-masing dapil, selanjutnya akan diteruskan ke KPU Madiun.

Kirab Pemilu 2024 ini juga bersamaan dengan penyerahan obor Porprov Jatim VIII Tahun 2023 di Kabupaten Jombang. Untuk arak-arakan Kirab Pemilu 2024 ini dimulai dari depan Kantor Pemkab Jombang menuju alun-alun Kabupaten Jombang.

Beragam penampilan turut memeriahkan Kirab Pemilu 2024 ini, mulai dari penampilan seni budaya Reog Ponorogo, Drum Band, Tari Kontemporer, Tari Remo, Band Lokal dan Flash Mob.

Sementara itu, di Alon-alon Jombang sudah berkumpul sekitar 2.100 badan ad hoc yang terdiri dari PPK, PPS se Kabupaten Jombang yang turut hadir mengikuti kirab Pemilu 2024 ini.

Ketua KPU Jombang, Abdul Wadud Burhan Abadi, mengatakan bangsa ini dibangun di atas keberagaman, suku, budaya, bahasa, agama dan kepercayaan.

“Sejarah masih membuktikan, bahwa selama 78 tahun Indonesia masih bisa bertahan di tengah keberagaman. Karena kita menerapkan persamaan, mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan,” ucapnya di hadapan para peserta dan masyarakat.

Masih kata Burhan sapaanya, pada pemilu 2024 semua elemen harus menjaga kebersamaan, narasi-narasi perpecahan harus di jaga jangan sampai terulang.

“Ini menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat, bahu membahu menggaungkan narasi persamaan,” katanya.

Sebentar lagi, kata dia melanjutkan, tiba giliran Kabupaten Jombang untuk menggaungkan persamaan ini, dengan kirab budaya. Mulai hari ini sampai 12 September 2023. “Saat itulah, mari bergerak mensosialisasikan Pemilu damai. Pemilu harus menjadi sarana integrasi bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, Kirab Pemilu 2024 ini, bersamaan dengan kirap obor Porprov Jatim 2023. Maka kolaborasi acara ini, nilai sportivitas, kejujuran dapat dilakukan hal sama di Pemilu 2024.

Sementara itu, perwakilan dari KPU Provinsi Jatim Athoillah mengatakan, tanpa adanya dukungan semua pihak, kegiatan kirab ini tidak akan semeriah ini. “Karena saya tahu betul proses yang dilalui karena saat itu masih menjabat sebagai Ketua KPU Jombang,” katanya.

Kata pria yang kerap disapa Atok ini, Kirab Pemilu ini setidaknya menunjukkan dua hal, bahwa KPU selaku penyelenggara Pemilu, siap melaksanakan Pemilu 2024. Kirab Ini, sebelumnya diserahkan dari KPU Kabupaten Mojokerto ke Kabupaten Jombang dan sudah berjalan sejak Februari 2023 lalu.

“Hingga prosesnya sampai di Kota Santri, pada akhirnya kirap ini akan finish di Jakarta. Maksud dari kirap ini adalah, selain melakukan sosialisasi Pemilu 2024 adalah bukti dan ikhtiar sebagai sarana integrasi bangsa. Karena itu, di setiap kirab Pemilu selalu menunjukkan karya budaya tradisional,” ungkapnya.

Itu menandakan, lanjutnya, KPU ingin Pemilu 2024 menjadi sarana integrasi bangsa. Republik ini besar sekali, maka dari itu kita harus rawat Republik ini bersama dengan saran Pemilu 2024.

Sementara itu, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, Jombang yang juga turut hadir, menyampaikan arahannya. Baginya, agenda ini sangat luar biasa, tanpa ada kesengajaan, bahwa hari ini dua kegiatan ini bisa dilaksanakan di Jombang secara bersamaan, yakni kirap obor Porprov Jatim VIII 2023 dan Kirap Pemilu 2024.

“Semoga dua item ini bisa terlaksana dengan lancar dan tanpa ada hambatan apapun. Keduanya mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan semangat persatuan,” ungkapnya.

Menurut wanita yang juga menjadi Ketua DPW PPP Jatim ini, Kirap Porprov Jatim 2023 ini menunjukkan semangat olahraga dan alat komunikasi bagi masyarakat, bahwa Kabupaten Jombang siap menggelar Porprov Jatim VIII 2023.

“Selain itu, Kirap Pemilu 2024 ini, Jombang ini titik yang kelima, dari Maluku sampai ke Jombang. Bendera Pemilu 2024 nanti akan di kirap keliling dapil di Jombang selama 8 hari,” katanya melanjutkan.

Bagi bupati, beda pilihan adalah hal biasa, masyarakat harus tetap rukun, bagaimana melihat Jombang sebagai daerah yang kondusif. Pemilu adalah sarana integrasi bangsa. Sesuai wujud kedaulatan rakyat.

“Sinergi antara pemerintah, penyelenggara pemilu, aparat penegak hukum, partai politik dan masyarakat adalah elemen menjaga kondusifitas Pemilu 2024,” pungkasnya. (her)