JATIMPOS.CO/PONOROGO- Adagium politik ala Ponorogo, Jawa Timur yang menyebut mustahil ada petahana “kembali” menang di periode kedua, sepertinya terbantahkan di Pilkada serentak tanggal 27 November 2024 mendatang.

Setelah tiga lembaga survei seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) dan Indonesia Political Survei and Consulting (Indopol Survei) melakukan survei elektabilitas dan popularitas di Ponorogo beberapa bulan lalu, terbaru Nusakom Pratama – salah satu lembaga survei yang “diendors” DPP PDI Perjuangan – baru pula usai menghelat survei di Bhumi Reog.

Berbeda dengan lembaga survei-lembaga survei di atas yang hanya menyigi 400 hingga 600 responden, Nusakom Pratama “menjaring” 2394 responden yang tersebar di 306 desa yang ada di 21 kecamatan di Ponorogoa antara tanggal 28 Mei hingga 8 Juni 2024. Nusakom Pratama begitu maksimal dalam menjaring responden karena berharap hanya menghasillan margin of error survei di angka 2 persen.

“Nusakom Pratama mendapat mandat dari DPP PDI Perjuangan dalam hal ini Sekjen Hasto Kristiyanto agar mengasilkan survei yang kredibel dan akurat sehingga bisa dijadikan salah satu patokan dalam hal DPP mengeluarkan rekomendasi bagi calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada 2024,”ungkap DR. Ari Junaedi selaku CEO Nusakom Pratama dalam keterangan yang diterima jatimpos.co, Kamis (11/7/2024).

Hasil survei Nusakom Pratama ini semakin menegaskan memang bupati petahana Ponorogo Sugiri Suncoko seperti “menang” tanpa ada lawan yang berarti di pentas politik Pilkada mendadatang. Tidak hanya dari aspek popularity dan electability semata tetapi juga likeabilitiy, Sugiri Sancoko merata “unggul” telak dari para pesaingnya di semua wilayah di Ponorogo termasuk di basis-basis Ipong Muchlissoni yang selama ini menjadi rival di Pilkada 2020 lalu.

“Dari skala 1 hingga 100, popularitas Sugiri menapak di angka 99,83, sementara Ipong di 77,66. Dari aspek suka, Sugiri kembali unggul telak dari Ipong yakni menyentuh angka 83,70. Bahkan Ipong terpaku di posisi ke 3 setelah Wakil Bupati Lisdyarita di point 68,96 dan Ipong di 60,30. Sementara dari aspek elektabilitas, Sugiri kembali menang KO terhadap Ipong. Sugiri meraih 38,04, sementara Ipong hanya mendapat 12,54. Ibnu Multazam di angka 2,68 dan calon-calon yang lain bahkan di bawah 1 persen. Dengan simulasi 5 nama kandidat, kembali laju kemenangan Sugiri tidak gisa tertahankan. Sugiri meraup 34,33, Ipong 11,42. Semementara yang belum menentukan pilihan di angka 12,90 dan yang merahasiakan pilihannya di 32,73,”jelas Ari Junaedi yang juga pengajar di Sekolah Partai PDI Perjuangan.

Menurut Staf Khusus Presiden Megawati Soekarnoputeri periode 2004 – 2010 itu, tingginya aprroval ratting petahana Bupati Ponorogo hingga menyentuh 76,44 % bertumpu pada kepuasan masyarakat terhadap infrastruktur yg semakin baik, majunya pengembangan sektor pariwisata serta pelayanan publik yang jauh lebih baik.

“Loyalitas pemilih Sugiri Sancoko di Pilkada 2020 yg akan memilih kembali Sugiri di Pilkada 2024 cukup besar yakni 40,44. Berbeda dengan tingkat loyalitas pemilih Ipong Muchissoni di Pilkada 2020 yg hanya 24,72% akan kembali memilih Ipong di Pilkada 2024,”ungkap Ari Junaedi yang menjadi pengajar di berbagai Program Pascasarjana di PTN atau PTS di seluruh tanah air tersebut.

Dalam amatan salah satu pendiri Universitas Pertamina Jakarta, Tenaga Ahli Desk Pilkada Kemendagri (2017-20200), Tenaga Ahli Media Sosial Korlantas Mabes Polri (2015 – 2020) serta Staf Ahli SKK Migas (20113-2014) ini, keunggulan mutlak Sugiri Sancoko diharapkan menjadi senjata “pamungkas” untuk mengakhiri pameo tidak ada kepala daerah di Ponorogo yang berhasil menjabat sebagai orang nomor satu selama dua periode berturut-turut. (mch)