JATIMPOS.CO/SURABAYA - Pemkot Surabaya membangun icon baru untuk Kota Pahlawan berupa Patung Suro dan Boyo di pantai Bulak, Kenjeran. Secara simbolis, patung ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai kado istimewa di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726.
Dengan diresmikannya Patung Suro dan Boyo tersebut, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini optimistis, jika suatu saat Surabaya akan menjadi salah satu destinasi wisata mancanegara. Dengan begitu akan berdampak pada perekonomian warga yang semakin meningkat dan sejahtera. “Warga di sini udah mulai terasa, saya berharap ini bisa mensejahterakan warga. Namun tidak lupa kita harus kerja keras, harus ramah dan warga daerah sini juga harus menjaga kebersihan,” imbuhnya.
Proses pengerjaan patung dengan tinggi total 25,6 meter ini, dibangun oleh PT Pelindo III mulai tanggal 26 Februari 2019 dan selesai pada 10 Mei 2019. Dengan tinggi dudukan patung 5 meter dan diameter 15 meter berdiri di area Taman Suroboyo yang memiliki luas 11.900 meter persegi. Menariknya, Patung Suro dan Boyo ini memiliki bentuk unik berupa rumput laut menyerupai asli di antara kedua patung tersebut. Tak hanya itu, warna dari patung ini berbeda dengan patung Suro dan Boyo yang sudah ada dan menjadi beberapa icon di Kota Surabaya.
Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Kota Surabaya Ery Cahyadi, menyampaikan proses pembangunan patung ini tidak ada kendala. Namun, Ery mengaku, jika beberapa kali sempat mengalami revisi. Diantaranya, revisi terkait mewujudkan bentuk anatomi kaki, sirip, ekor dan wajah Suro dan Boyo.
Pengembangan wisata kawasan pesisir Surabaya akan terus dilakukan. Dalam waktu dekat, Pemkot juga berencana untuk merealisasikan pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang terkoneksi antara Taman Suroboyo dan Sentra Ikan Bulak (SIB) “Karena demi mengejar kesan realistis tampilan, nanti kita akan beri plaza untuk spot foto agar menarik wisatawan berkunjung,” kata Ery. (fred)