JATIMPOS.CO/ SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkan team Buser atau Buru Sergap di setiap lingkungan RT. Namun, Buser yang dimaksud bukanlah petugas yang menangkap penjahat. Melainkan mereka adalah kader yang sudah ada yang disiagakan membantu pemkot menyelesaikan permasalahan sosial, kesehatan, hingga kemiskinan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, Buser di setiap RT nantinya dipilih dari kader yang aktif. Mereka dipilih oleh kelurahan, Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membantu pemkot menyelesaikan masalah sosial hingga kesehatan.
“Jadi dari kader-kadernya Kota Surabaya akan diambil, dites yang mampu. Nanti dijadikan Buser Surabaya Hebat. Ini adalah orang-orang dari kader yang kita ambil menjadi bagian," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (25/2/2022).
Sedangkan untuk kader-kader yang lain, Wali Kota Eri Cahyadi memastikan mereka tetap jalan dengan tugas yang berbeda. Setidaknya, dari sekitar 45 ribu kader di Kota Pahlawan, 28 ribu di antaranya akan dipilih menjadi team Buser Surabaya Hebat.
“Jadi setiap RT akan ada orang yang ditunjuk (Buser). Fungsinya mereka melihat Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang mana, yang dapat bantuan, terus bayi stunting di mana. Kalau kader kan keikhlasan, kalau Buser ada tugasnya, ada kinerjanya,” jelas dia.
Di samping itu, Wali Kota Eri Cahyadi menyebut, nantinya kader di Surabaya juga tak lagi terbagi dalam berbagai bidang yang berlainan. Melainkan, mereka yang sebelumnya terdiri dari Bumantik, Kader Lingkungan, hingga Kader Kesehatan akan menjadi satu bagian, yakni Kader Surabaya.
"Insya Allah kader-kader itu namanya akan hilang. Jadi, tidak ada lagi namanya Kader A, Kader B dan Kader C. Semua jadi Kader Surabaya," ujar dia.
Meski demikian, Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu kembali menegaskan, bahwa kader ini sifatnya sosial dan hanya membantu pemkot. Sementara tugas dan tanggung jawab, tetap berada pada kelurahan, kecamatan dan Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup Pemkot Surabaya. "Kalau kader tetap jalan, seperti di Posyandu bantu-bantu apa. Tapi kalau Buser ini kita tugaskan untuk bagian nyeruduk (gerak cepat),” pungkasnya. (*)