JATIMPOS.CO/KAB. TULUNGAGUNG – Mengawali tahun 2025, Polres Tulungagung bersama Pemerintah Kabupaten Tulungagung menggelar kegiatan Rembug Kamtibmas di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso, Jumat (10/1/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama tahun 2024 sekaligus merumuskan strategi pengamanan untuk tahun 2025.

Acara ini menjadi forum strategis bertujuan untuk membangun sinergi antara Polres Tulungagung, tokoh masyarakat, tokoh agama, Pemerintah Daerah, Akademisi, influenser dan elemen masyarakat lainnya demi menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Tulungagung.

“Jadi Rembug Kamtibmas ini sebenarnya ikhtiar kami untuk menyampaikan gambaran situasi kamtibmas di Tulungagung tahun 2024 kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat”, ujar Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi usai acara Rembug Kamtibmas.

“Yang kedua juga menyampaikan apa prediksi potensi kerawanan pada tahun 2025 yang harus kita antisipasi”, sambungnya. “di mana dalam acara itu banyak masukan dan saran, salah satunya kaitannya dengan penanganan konflik oknum perguruan pencak silat.

“Kami berterima kasih seluruh masyarakat yang hadir betul-betul menyampaikan saran masukan yang membangun bagi kami. Dari data kami di mana pada tahun 2024 situasi cukup kondusif jumlah tindak pidana menurun, jumlah kecelakaan menurun, konflik antar perguruan jumlah kejadian dan tersangka juga menurun”, ucapnya.

Lebih lanjut Kapolres mengatakan, situasi kamtibmas pada tahun 2024 yang sudah relatif kondusif merupakan tantangan seluruh elemen masyarakat di 2025 untuk mempertahankan dan bahkan membuat situasi menjadi lebih baik lagi.

“Tentunya untuk mempertahankan bahkan membuat lebih baik lagi diperlukan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, karena ini bukan hanya tugas Polri, ini tugas seluruh instansi dan masyarakat”, ulasnya.

Lebih lanjut, Kapolres menegaskan bahwa penanganan konflik antaroknum perguruan pencak silat akan menjadi prioritas utama.

"Penanganan atau pencegahan konflik antar oknum perguruan pencak silat, ini PR bagi kita semua. Bukan hanya Polri tetapi juga pemerintah daerah masyarakat seluruh pemangku kepentingan", tandasnya.

Kapolres juga mengatakan, pendekatan kepada kelompok perguruan tidak hanya di tingkat Kabupaten (tokoh), sekarang Kapolres juga turun ke wilayah tingkat Kecamatan hingga ke Desa agar komitmen kesepakatan betul - betul optimal menjadi lebih paham dengan melakukan pendekatan pada teman teman Grassroot.

Selain konflik antar perguruan, Kapolres menambahkan bahwa pemberantasan narkoba dan judi juga menjadi fokus utama Polres Tulungagung pada tahun 2025. (San)