JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Forum Silaturahmi (Fosil) MWC NU bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKKS) SMK Swasta datangi DPRD Sidoarjo.

Kehadirannya pada Rabu (26/7) kemarin tak lain adalah sebagai upaya bentuk penolakan terhadap wacana pembangunan SMKN Prambon dan Sedati, dan juga MAN Tulangan, Kamis (27/7/2023).

Indra Wahyu Suliswanto, selaku Sekretaris MKKS SMK Swasta Sidoarjo mengaku, berdasarkan hasil Feasibility Study (FS) Kabupaten Sidoarjo belum membutuhkan SMK Negeri.

"Karena saat ini masih banyak bangku kosong yang ada di sekolah-sekolah SMK swasta," ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Sidoarjo.

Meski demikian, ia meminta pemerintah untuk memaksimalkan sekolah swasta yang ada di Sidoarjo. Tidak perlu untuk membangun unit sekolah negeri baru.

"Kalau ada unit sekolah baru, maka nanti akan banyak sekolah yang jumlah siswanya sedikit," papanya.

Disamping itu, dalam hearing juga dibahas mengenai rencana pendirian MAN di Kecamatan Tulangan. Sehingga Kepala Kemenag Sidoarjo, Arwani angkat bicara, ia menyatakan setelah dilakukan kajian hasilnya tidak memenuhi syarat.

"Tidak jadi dibangun karena tidak memenuhi syarat," cetus Arwani.

Diwaktu sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo, Tirto Adi menjelaskan pendirian SMK Negeri ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah terhadap masyarakat.

Menurutnya, Pemkab Sidoarjo hanya menyediakan lahan. Dan untuk pembangunan gedungnya itu kewenangan dari Provinsi Jatim.

"Kita siapkan tanahnya, dan yang membangun itu provinsi. Kalau di Kecamatan Sedati lahannya ada 2 hektar. Kalau SMK Prambon masih dalam proses pengadaan," jelas Tirto.

Kendati demikian, Tirto juga mengajak semua pengelola sekolah swasta untuk berani berkompetisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Jangan pernah berfikir bakal tidak mendapatkan siswa.

"Meskipun sekolahnya berhimpitan, tapi sekolah kita punya ciri khas. Punya keunggulan. Maka siswa akan datang sendiri," jelasnya.

Sementara, Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso berharap keberadaan sekolah baru ini tidak sampai membunuh sekolah lama.

Ia mengajak semua pihak untuk menempatkan sekolah baru ini di tempat yang tidak berdekatan dengan sekolah lain.

"Diskusi dan usulan seperti ini penting agar nanti tidak ada yang dirugikan. Karena ini kan sama-sama bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa," pungkasnya. (zal)