JATIMPOS.CO//BOJONEGORO - Sebagai upaya menjembatani petani Bojonegoro dalam memperluas jaringan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro menggelar Fun Farmer’s Day (FFD), Selasa (06/09/22) hingga Rabu (07/09/22).
Kegiatan yang digelar di GOR Dolokgede Kecamatan Tambakrejo ini sebagai penanda sekaligus apresiasi pulihnya ekonomi Indonesia khususnya di Bojonegoro pasca Covid-19. Selain menjembatani petani, acara ini juga berguna untuk menambah wawasan serta saling bekerjasama dengan pelaku usaha pertanian lainnya.
“Jantung pisang sampai jadi keripik, itu juga upaya ketahanan pangan. Teknologi pangan makin baik, maka saya sangat apresiasi adanya FFD ini,” ujar Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah pada Selasa (06/09/22).
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, sejak dulu para sesepuh bisa membuat bibit sendiri. Bupati menyarankan untuk mengikuti standarisasi yang ada, termasuk dalam upaya ketahanan pangan.
Bupati mengimbau untuk kembali ke alam. Seperti produk dari Ngasem yakni tepung garut dibuat bubur. Jika petani tekun, maka Bupati yakin pertanian bisa maju. Pola itu perlu disikapi sebab sektor-sektor perdagangan terus bertumbuh.
“Sambil berjalan bisa memantau produknya berjalan atau tidak, terjual atau tidak. Saat ini sangat mudah dengan teknologi. Itu menunjukkan SDM di Indonesia sudah siap siaga menghadapi persaingan perdagangan,” imbuhnya.
Sebanyak perwakilan dari 28 kecamatan komoditas pertanian se-Kabupaten Bojonegoro turut berpartisipasi dalam acara ini. Selain itu, dihadirkan juga beberapa pelaku pertanian seperti Bulog, BPR, BUMD Pemkab Bojonegoro dan para formulator pertanian.
Bupati Anna menambahkan, jumlah penduduk Indonesia masuk empat terbanyak di dunia. Bojonegoro dijadikan contoh penanganan stunting sehingga menurunkan dana bantuan makanan tambahan. Dinas Pertanian, kata Bupati begitu inovatif. Petani juga terus diberi bantuan melalui Kartu Petani Mandiri.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Helmy Elisabeth menyampaikan, Fun Farmer’s Day menjadi tanda pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya di Bojonegoro pasca pandemi. DKPP Bojonegoro mengapresiasi sektor pertanian Bojonegoro yang telah bertahan di masa pandemi.
Acara apresiasi ini menunjukkan bahwa pertanian di wilayah Bojonegoro dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat Bojonegoro dengan komitmen Bupati yang selalu mendukung pembangunan pertanian.
"Kami berharap acara seperti ini akan kita jadikan ikon Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di bidang pertanian. Sehingga petani kita bangga akan komoditas mereka dan semakin bersemangat untuk memproduksi komoditas pertanian yang mendatangkan keuntungan dan mampu berinovasi agar komoditas pertanian semakin meningkat hasilnya," pungkas Helmy.(sa)