JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Curah hujan tinggi di Kabupaten Lamongan menyebabkan banjir di beberapa kecamatan, salah satunya menyebabkan tanggul kali desa Pomahanjangan Kecamatan Turi jebol di tiga titik.
Melihat kondisi seperti itu, bersama Sekcam Turi, Polsek Turi, Koramil Turi serta Kades Bambang, kades Pomahanjangan, dan kades Kepudibener, Anshori Anggota DPRD Gerindra dapil V datang langsung ke lokasi tanggul kali yang jebol akibat banjir.
Anshori mengungkapkan, sebelum ke lokasi bersama Muspika Turi menyusuri kali, dijumpai kali dusun jangan desa Pomahanjangan ini banyak lokasi yang sangat berpotensi jebol, baik itu bekas tanggul yang pernah jebol maupun kondisi tanggul yang kurang kuat, kalau intensitas hujan tinggi.
"kami khawatir tanggul kali jebol lebih parah, kalau sampai jebol lebih parah, petani kepudibener dan pomahanjangan akan terancam gagal panen, padahal ini satu-satunya harapan untuk menikmati hasil panen, setelah kemarin 6 bulan kebanjiran dan banyak mengalami kerugian akibat gagal panen ikan," kata Anshori, Selasa (25/10/2022).
"Tadi kami jumpai ada 3 titik lokasi yang jebol, kami melihat langsung masyarakat Kepudibener dan Pomahanjangan kerja gotong royong memperbaiki tanggul," imbuhnya.
Dari hasil cek lokasi dan dialog dengan petani dan berbagai pihak yang ikut melihat kondisi tanggul yang jebol, Anshori menyebutkan ada beberapa permintaan kepada Pemda Lamongan. Pertama, mereka meminta nanti setelah panen ada perbaikan tanggul dari dinas PU SDA.
"Tadi saya langsung telpon dinas PU SDA, pihak dinas menyatakan siap untuk memperbaiki tanggul tersebut, dan itu di saksikan kades pomahanjangan dan para petani, saya berharap nanti setelah panen segera terealisasi, biar para petani tenang dalam bekerja, tidak khawatir tanggul jebol," ungkapnya.
Kedua, para kades dan petani meminta logistik untuk penanganan banjir, agar di taruh di kecamatan, biar distribusinya lebih cepat dan memudahkan pengambilan apabila sewaktu-waktu ada kondisi darurat seperti tanggul jebol, mereka bisa segera mengambil di kantor kecamatan.
"Tadi kami sangat menyesalkan bantuan logistik dari BPBD seperti terpal, sak, bongkotan dan anyaman bambu sangat lambat , jam 11:00 lebih baru nyampai lokasi, padahal saya udah telp ke BPBD, kan kasihan masyarakat yang sudah kerja bakti mulai pagi menanti bantuan logistik untuk perbaikan tanggul tersebut," ungkapnya.
Ketiga, mereka para petani berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan nasib petani di Bengawan Jero, baik terkait penangan banjir maupun terkait pupuk subsidi dan bantuan benih/bibit, mereka udah banyak mengalami kerugian akibat gagal panen ikan akibat kebanjiran 6 bulan kemarin.
"Saya berharap ke depan kondisi darurat seperti ini butuh penanganan cepat, justru terbentur birokrasi dan kegiatan formalitas seperti serah terima bantuan, kalau umpama tadi jebol itu tidak bisa di tangani, siapa yang akan bertanggung jawab," ujarnya.
Keempat, Anshori mengatakan para petani juga menyampaikan juga agar Pemda Lamongan menyampaikan ke pemilik SPBU, agar SPBU mempermudah para petani untuk membeli solar, karena para petani ini butuh banyak solar untuk pompa air dari sawahnya yang terendam air akibat hujan atau akibat tanggul kali yang jebol.
"Tentu semua masukan itu, akan kami sampaikan ke dinas-dinas terkait dan akan kami perjuangkan aspirasi mereka," tegas Anshori Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan.
Selain itu, Anshori sekretaris komisi B DPRD Lamongan ini juga menyampaikan, seharusnya pemerintah daerah lebih dini antisipasi bencana banjir, ketika curah hujan tinggi sudah terjadi sejak awal bulan, apalagi Lamongan termasuk daerah yang rawan bencana banjir, antisipasi lebih dini berfungsi untuk meminimalisir kerugian masyarakat, contohnya akibat tanggul jebol otomatis hasil pertanian mereka tidak maksimal dan biaya untuk pompa air dari lahan juga tidak sedikit.
"Saya berharap daerah Bengawan Jero bisa mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, karena daerah ini menjadi muara dari aliran air dari berbagai sungai yang ada di Lamongan, dan hampir tiap tahun terjadi bencana banjir. Walaupun tiap tahun terjadi bencana banjir, pemerintah daerah punya tanggungjawab dan kewajiban untuk menyelesaikan persoalan banjir di Bengawan Jero.
Kedepan Anshori berharap kebijakan pemda lebih berpihak terhadap daerah Bengawan Jero yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan petambak.
"Fraksi Gerindra DPRD Lamongan tentu akan mendukung penuh semua langkah kebijakan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan banjir di Lamongan," tegas Anshori Anggota DPRD Gerindra asal kecamatan Turi. (bis)