JATIMPOS.CO//KABUPATEN JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember menggelar talkshow literasi keuangan untuk para aparatur sipil negara (ASN) pada Selasa (15/10/2024).
Kegiatan bertema “Cerdas Kelola Keuangan Menuju Financial Freedom” ini berlangsung di Aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jember dan dilaksanakan secara hybrid.
Acara ini merupakan bagian dari program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Jember dan diikuti oleh ribuan ASN se-Karesidenan Besuki dan Lumajang. Sebanyak 100 ASN Kabupaten Jember hadir secara langsung, sementara 2.000 lainnya mengikuti secara daring.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Bidang Perekonomian dan BKPSDM Pemkab Jember, dengan menggandeng OJK sebagai mitra dalam meningkatkan literasi keuangan ASN. Asisten III Administrasi Umum Pemkab Jember, Harry Agustriono, memberikan apresiasi terhadap inisiatif tersebut.
“Rekan-rekan ASN perlu diberikan edukasi mengenai keuangan agar lebih terliterasi dan tidak salah dalam menggunakan produk atau layanan keuangan. Apalagi banyak kejahatan investasi illegal yang marak di lingkungan ASN, karena iming-iming imbal hasil yang tinggi,” kata Harry.
Kepala OJK Jember Mohammad Mufid menyampaikan, ASN merupakan tonggak ekonomi. Sehingga penting untuk menekankan pengetahuan literasi dan inklusi keuangan, sebagaimana hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024.
Dalam acara itu, Mufid menyampaikan beberapa poin penting dalam pengelolaan keuangan pribadi, yaitu: membuat perencanaan keuangan yang matang, bijak dalam menggunakan fasilitas pinjaman, memahami investasi yang tepat, dan menyiapkan dana darurat serta dana pensiun.
Pada Semester I tahun 2024, OJK Jember telah menerima 5.025 permintaan laporan informasi debitur atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) melalui website www.idebku.ojk.go.id maupun walk in ke kantor OJK Jember.
Mufid menekankan pentingnya memahami produk dan layanan keuangan, khususnya terkait financial technology (fintech), serta bijak dalam penggunaannya dengan memperhatikan kemampuan membayar, agar dapat menjaga kualitas kredit yang tercatat dalam laporan SLIK OJK.
“ASN merupakan salah satu pionir literasi yang dapat berperan aktif dalam mendorong peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat luas. Sehingga memiliki pemahaman atas produk dan layanan keuangan,” ucap Mufid. (Ari)