JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, mengajak seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, untuk berpartisipasi menyukseskan program simpati lansia.
Program simpati lansia merupakan salah satu program prioritas utama Bupati Pamekasan melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat. Program memberi jatah makan dua kali sehari, diluncurkan sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat lansia sebatang kara.
Ajakan itu dilakukan oleh orang nomer satu di Bumi Gerbang Salam, pada saat menggelar rapat dengan beberapa perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Pamekasan.
Pantauan di lapangan tampak hadir bank negara Indonesia (BNI), bank rakyat Indonesia (BRI), PT. Taspen, Pertamina dan beberapa perusahaan lain, baik badan usaha milik negara (BUMN) atau badan usaha milik daerah (BUMD).
Selain itu, pihaknya didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Moch. Tarsun, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Taufikurrahman, serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agus Mulyadi di Peringgitan Dalam Rumah Dinas Bupati.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, saat ini hanya mampu memberi makan 400 orang lanjut usia (lansia) melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten. Sebab, sebelumnya anggaran yang ada harus direcofusing untuk penanganan covid-19, sementara jumlah lansia di daerahnya melebihi angka tersebut.
Menurutnya, ada beberapa temuan di lapangan yang masih banyak lansia tidak tersentuh program lansia tersebut. Tentu, hal itu butuh dukungan dari beberapa perusahaan atau perorangan agar mereka sama-sama mendapatkan jatah makan dua kali sehari sebagaimana program pemkab.
"Kami sengaja undang bapak/ ibu semua untuk terlibat dalam program simpati lansia yang telah berjalan. Ini demi kemanusiaan," kata Baddrut Tamam, Jumat (02/07/2021).
"Kita ini sekarang mau lelang kebaikan, mungkin pertamina, BRI dan lain-lain ada CSR-nya (corporate social responsibility) yang bisa membantu itu. Nanti dilaunching kalau ini kepeduliannya BRI, Bank Jatim, pertamina begitu," tambahnya.
Kendati demikian, program simpati lansia ini sangat membantu orang-orang sepuh sebatangkara yang ada di 13 kecamatan. Meskipun untuk sementara kemampuan APBD tidak bisa menyentuh secara keseluruhan.
"Saya terketuk hati dan tergerak melalui program simpati lansia, semoga yang lain juga tergerak untuk membantu," harapnya.
Terpisah, Kepala Dinsos Pamekasan, Moch. Tarsun mengaku telah melakukan pendataan terhadap semua lansia di 13 kecamatan bekerja sama dengan pemerintah desa yang mencapai 4000 lansia lebih. Kemudian, pihaknya melakukan verifikasi dan validasi atas jumlah tersebut sesuai dengan kategori lansia sebagaimana peraturan bupati (Perbup).
Dalam Perbup itu, kategori lansia yang mendapat jatah dua kali makan sehari dari pemerintah kabupaten diantaranya lansia hidup sebatangkara, lansia bersama disabilitas tidak produktif dan lansia bersama anak di bawah umur tidak produktif. Jumlah lansia yang sesuai dengan kategori itu berjumlah 665 lansia. Sementara pemkab hanya mampu memberi makan 400 lansia.
"Kalau nanti ada yang mau berbagi lagi, sudah ada pihak ketiga yang menyediakan menunya dan pengantarnya. Demi kesehatan lansia, menunya itu sesuai dengan rekomendasi dinas kesehatan," jelas Moch. Tarsun
Lebih lanjut, mantan Kadisdik Pamekasan ini menuturkan, dalam 15 hari terakhir setelah program tersebut launching banyak masukan dari masyarakat tentang lansia sebatangkara yang tidak mendapatkan bantuan makan tersebut. Makanya, pihaknya mengajak semua pihak untuk terlibat dalam program kemanusiaan itu.
"Selama setengah bulan banyak masukan kepada kami lansia sebatangkara yang tidak dapat bantuan. Selain dari 265 lansia yang tidak kebagian ini, ternyata banyak masukan di luar itu kepada kami," pungkasnya. (Adv/*)