JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Persiapan menghadapi Pemilihan Presiden Republik Indonesia (Pilpres) 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto gencar lakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke Ulama' atau Pengasuh Ponpes di Jawa Timur. Salah satu ulama' pengasuh Ponpes yang dikunjungi ialah Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Prof. Dr. KH Asep Saifudin Chalim MA.

Kedatangan Prabowo Subianto ke Kiai Asep Saifudin dengan menaiki transportasi Helikopter dan mendarat di lapangan olah raga milik Desa Kembang Belor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (21/5/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Menhan RI Prabowo Subianto disambut oleh jajaran DPC Partai Gerindra Kabupaten/Kota Mojokerto serta puluhan komunitas Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) .

Usai berbincang dikediaman Kiai Asep Saifudin, Prabowo Subianto dan Kiai Asep menuju Masjid Abdul Chalim untuk menunaikan sholat dhuhur berjamaah beserta ratusan santri Amanatul Ummah yang telah lama menunggu tausiyah dari mantan Danjen Kopassus era Presiden Suharto dulu.

Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim mengatakan tujuan Prabowo Subiyanto ini silaturahmi dan berdiskusi untuk kemajuan Bangsa Indonesia, hanya saja di lembaga pendidikan yang dipimpinnya, Prabowo merasa kagum dan bangga terhadap pendidikan di Lembaga Pendidikan Amanatul Ummah karena banyak prestasi yang ditorehkan serta lulusannya banyak yang diterima di Perguruan tinggi negeri di Indonesia.

“ Pak Prabowo sangat kagum dengan Sekolah unggulan di Lembaga Pendidikan Amanatul ummah, lulusannya banyak di terima di PTN, seperti IPB, ITB maupun universitas terkemuka lainnya, bahkan banyak yang diterima tanpa melalui tes, “ terang Kiai Asep.

Professor Pendiri Institut Kiai Haji Abdul Chalim ( IKHAC) ini juga beri penjelasan pada Prabowo, makna seorang penimpin bagi rakyat. “ Kiprah seorang pemimpin terhadap rakyatnya, ialah pemimpin itu orientasinya harus untuk kesejahteraan rakyatnya bukan untuk kepentingan pribadinya, “ tandas Kiai Asep.

Sementara itu Prabowo Subianto, mengatakan kedatangannya silaturahmi ke Pengasuh Ponpes Amanatul ummah, ialah sowan dan diskusi tentang perkembangan di Indonesia. Bahkan ia merasa dapat pencerahan setelah mendengar prestasi yang telah dicapai Sekolah unggulan Amanatul Ummah.

" Saya sangat kagum terhadap Sekolah Unggulan di Ponpes Amanatul Ummah, meraih penghargaan kategori pesantren inspiratif seluruh Indonesia, bahkan sekolahnya berlatar belakang agama akan te tapi tak kalah dengan lembaga pendidikan lainnya tentang ilmu ilmu modern, ilmu – ilmu yang diperlukan oleh negara Indonesia,” kata Prabowo dihadapan ratusan santri dalam Masjid raya Abdul Chalim.

Masih Kata Prabowo, yang sangat bangga terhadap lembaga pendidikan di Amanatul Ummah ini, dikarenakan Lembaga Pendidikan yang di komandoi oleh Kiai Asep ini banyak lulusan mahasiswa, yang diterima di PTN.

“ Sekolah Unggulan di Lembaga Pendidikan Amanatul ummah ini sangat membanggakan, lulusannya banyak yang diterima di PTN, bahkan banyak yang diterima tanpa tes karena prestasinya sangat baik, “ imbuhnya.

Menteri Pertahanan RI ini juga menjelaskan, Indonesia adalah bangsa yang sangat besar dan sangat kaya, ratusan tahun sudah dikenal dunia luas, gugusan pulau pulau yang begitu kaya, karena kaya sering dirampok oleh bangsa lain, negara kita didatangi, diinvasi dan dijajah. Diantaranya negara yang pernah mengganggu ialah Portugis, Perancis, Spanyol, Belanda, Jepang.

“ Dengan kegigihan perjuangan nenek moyang kita dahulu dalam melawan dan mengusir gangguan. Akhirnya berhasil, merebut kemerdekaan,” katanya.

Pejabat yang bakal maju dalam Pilpres 2024 ini, menegaskan banyaknya jasa ulama' kiai, santri dalam perjuangan melawan, menumpas penjajahan Indonesia.

“Perjuangan rakyat indonesia saat itu banyak yang dipimpin oleh ulama nusantara, ulama punya peranan yang sangat besar dalam kemerdekaan Indonesia, maka dari itu, saya datang ke Mojokerto bersilaturahmi ke Kiai Asep untuk konsultasi, minta nasehat dan do’a dari kiai Asep , “ tegasnya.

Pada kesempatan itu Mantan Danjen Kopasus TNI AD, ini menceritakan pengalaman pribadinya ketika menjadi Prajurit TNI yang selalu membutuhkan doa dari ulama' atau kiai dalam menghadapi situasi bahaya.

“ Saya dulu prajurit TNI , sudah biasa seorang prajurit dikirim oleh negara ke daerah yang alami gangguan keamanan, adanya pemberontakan, sebelum berangkat tugas medan perang, pasti prajurit cari kiai, minta di doakan agar selamat dalam pertempuran, Prajurit rela berkorban demi babgsa dan negara, “ terangnya.

Ketum Gerindra Prabowo mengungkapkan sesungguhnya Negara indonesia di bidang ekonomi ini peringkat ke - 16 dari 200 negara, bahkan 5 tahun lagi Indonesia diramalkah menjadi peringkat 12. Bahkan bank dunia , IMF, PBB meramalkan 15 – 20 tahun lagi peringkat Ekonomi Indonesia menjadi petingkat ke - 5 terbesar didunia, untuk itu diperlukan rasa persatuan, kekompakan untuk Bangsa Indonesia.

“ Negara Indonesia ini bisa maju, pantangannya ada dua, yaitu pemimpin dari semua element yang ada entah itu budaya, agama, cendekiawan, millenial harus bersatu tidak sikut sikutan demi ambisi pribadi atau golongan, serta pemimpin kalau diberi kepercayaan rakyat, mampu jaga amanah, dan mampu mengelola kekayaan yang ada untuk dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat indonesia,” tukasnya.

Diakhir sambutan, Ketum Gerindra Prabowo Subiyanto dengan nada guyon, bahwa silaturahmi ke Mojokerto ini tidak minta dukungan, tapi berharap dalam hati mohon dukungan, “ Saya silaturahmi ke Kiai Asep Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, tidak minta dukungan, karena tidak boleh , tetapi berharap dalam hati mohon dukungan, “ pungkasnya sambil nada guyon berharap dalam hati kan gak apa apa. (din).