JATIMPOS.CO/TUBAN – Pembacaan kesimpulan badan anggaran dan pendapat akhir fraksi tentang pelaksanaan APBD 2022 berakhir kata sepakat dan setuju atas penggunaan anggaran tersebut. Laporan disampaikan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, dalam paripurna DPRD, pada Kamis (6/7).
Kendati setuju, ada catatan dari Fraksi Restorasi Amanat Pembangunan. Menurut fraksi ini pembangunan Jembatan Glendeng penghubung Tuban – Bojonegoro diminta segera dikerjakan sebab menyangkut perekonomian warga di wilayah Tuban selatan. Rasmani yang membacakan mengungkapkan akses jembatan ini menjadi pintu pergerakan ekonomi masyarakat setempat. Akibat tidak bisa dilalui, jalur perjalanan untuk ke Bojonegoro harus melalui kecamatan Soko, dimana bila dihitung jaraknya harus muter dan terlalu jauh, sehingga membebani ongkos transport bagi pelaku usaha dan bisnis.
“Mohon ini menjadi prioritas pembangunan,” harap Rasmani.
Merespon keluhan ini, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menjelaskan bahwa pembangunan jembatan glendeng sudah tahap proses tender. Timeline pekerjaan menurut konsultan dibutuhkan waktu 5 hingga 6 bulan. Soal penganggaran eksekutif bersama DPRD sebelumnya akan mematok Rp 30 miliar. Dari berbagai pertimbangan perhitungan dapa diefesiensi Rp 20 miliar.
“Kami bisa mengerti apa yang menjadi harapan masyarakat pengguna jalan yang aktivitasnya melalui jembatan tersebut. Namun sisi lain regulasi penganggaran juga harus kita ikuti,” terang Mas Bupati.
Terpisah, Ketua DPRD Tuban, Miyadi menyatakan, dalam laporan keuangan pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2022 tersebut, betul masih ada sejumlah catatan fraksi. Karenanya bupati dimohon gerak cepat dalam menyelesaikan rekomendasi tersebut. (min).