JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Ratusan petani padi dan tebu se-Karesidenan Madiun mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 (dua), yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Deklarasi yang dipusatkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun pada Minggu (10/12/2023) tersebut diikuti petani padi dan tebu se Karesidenan Madiun, meliputi Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan.
Ketua Relawan Prabowo Pembela Petani, Yudi Samhana mengatakan para petani padi dan tebu se-Karesidenan Madiun ini menyatakan dukungannya kepada Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024, karena hanya Prabowo yang dinilai mampu memikirkan nasib petani.
" Alhamdulilah pada hari ini sudah terlaksana deklarasi petani se - Karesidenan Madiun, baik petani padi maupun petani tebu. Teman - teman petani mendukung penuh Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024, " terangnya.
Adapun program Prabowo - Gibran untuk para petani di Indonesia. Di antaranya, pertama terkait dengan permasalahan pupuk. Sudah sering kali terjadi dikalangan petani ketika musim tanam tiba pupuk subsidi langka, bahkan tidak sampai ke petani. Inilah salah satu program Prabowo - Gibran agar pupuk subsidi bisa langsung ke tangan petani.
" Caranya pupuk subsidi akan disalurkan ke desa melalui BUMDes. Karena, di desa yang tau luasan tanah atau sawah para petani, nanti akan dibagi sesuai kebutuhannya. Itu yang sudah disampaikan Pak Prabowo dan pasti akan terlaksana, " ucapnya.
Program kedua untuk petani yaitu pinjaman atau modal Kredit Usaha Tani (KUT) yang dulu pernah ada. Program KUT akan dihidupkan kembali. Selain itu, Prabowo juga akan menutup jalan impor di saat panen. Impor pangan bakal di hapus agar petani di Indonesia bangkit kembali.
" Karena dari pupuknya sudah susah tidak bisa di dapat, akhirnya harganya mahal mereka kesusahan ekonomi, maka Prabowo akan memberikan kredit tanpa bunga buat petani di Indonesia. Makanya teman - teman petani mendukung penuh Pak Prabowo, " ungkap Yudi Samhana.
Usai deklarasi dukungan ke Prabowo - Gibran, para petani juga mendapatkan pupuk subsidi dari Relawan Prabowo Pembela Petani. Masing - masing petani mendapatkan 2 sak atau 100 kg pupuk ZA Petro, seharga Rp185 ribu per saknya.
" Kita juga siapkan pupuk subsidi jenis ZA Petro yang biasanya diluar seharga Rp220 ribu, bahkan kalau langka mencapai Rp225 ribu. Ini kita berikan subsidi kepada petani hanya membeli seharga Rp185 ribu per sak atau 50 kg-nya, " jelas Naniek S Deyang, Pembina Relawan Peduli Petani.
Menurutnya, pembelian pupuk subsidi ini dilakukan bukan karena saat kampanye atau Nyapres. Tapi Prabowo sudah hampir setahun belakangan ini sudah banyak membantu petani di berbagai wilayah. Bahkan, di Madiun pemberian pupuk subsidi sudah dilakukan untuk kedua kalinya menjelang musim tanam.
" Setiap musim tanam Pak Prabowo selalu membantu untuk mensubsidi pupuk ZA. Sekali lagi bukan hanya saat musim kampanye ya, " tegas Naniek S Deyang.
Ia mengungkapkan, pupuk subsidi ini diberikan untuk membantu petani. Karena, sering kali pada musim tanam, petani kesulitan mendapatkan pupuk di pasaran.
" Masalahnya, pupuk itu mereka bisa membeli, tapi pupuknya tidak ada. Jadi sekarang agar petani ini tenang, untuk menanam kita siapkan pupuknya dan disubsisdi dengan harga lebih murah dari harga di pasaran, " ungkapnya.
Sementara itu, Sukarno salah satu petani dari Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, mengungkapkan bahwa harga pupuk subsidi tersebut ia beli dengan harga ekonomis, yakni per 50 kg hanya dengan harga Rp185 ribu. Jika di kios, petani bisa membeli seharga Rp215 rb hingga Rp220 ribu per sak atau 50 kg.
" Pupuk biasanya di sini agak sulit, jatah 1 kotak itu hanya 35 kg. Kalau ini dari Pak Prabowo harga subsidi lebih murah. Satu orang petani bisa mengambil pupuk jenis ZA Petro sebanyak 100 kg atau 2 sak pupuk, seharga Rp370 ribu, " ucapnya.
Sukarno mengungkapkan, ia rela menjadi relawan Prabowo karena sudah fanatik sejak dulu. " Apalagi ketika sudah jadi Presiden bakal memakmurkan petani, pupuk mudah dan rejeki lancar. Karena sebelumnya pupuk subsidi sulit di dapatkan, apalagi menjelang musim tanam padi, " pungkasnya. (jum).