JATIMPOS.CO//SURABAYA – Masih dalam rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya ke 726 dan memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke 74,Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar event bertajuk Surabaya Great Expo (SGE) 2019. Tema yang diusung pada pamerankali ini ialah “Eksotika Bordir dan Bunga Kering”, digelar mulai tanggal 14 – 18 Agustus 2019 di Exhibition Hall Grand City Surabaya. Event ini menawarkan berbagai Potensi, Kinerja, Prestasi yang telah diraih oleh kalangan usaha, pemerintahan dan masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwik Widayanti mengatakan, pameran berskala Nasional dari Kota Surabaya ini bertujuan untuk menarik para Buyers, Traders, Investor dalam usaha memperluas jaringan pasar nasional maupun global. Disamping itu, event ini sebagai ajang Promosi, Hiburan, Belanja dan rekreasi bagi semua lapisan masyarakat.
“Melalui SGE ini kita ingin memberikan ruang kepada para pelaku industri kreatif atau UKM (Usaha Kecil Menengah) yang ada di Surabaya untuk memamerkan atau mengenalkan produk-produk yang sudah mereka hasilkan,” kata Wiwik, Selasa (13/08/2019).
Wiwik menjelaskan, tahun ini Surabaya Great Expo diikuti 184 peserta dengan 197 stand. Mereka terdiri dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta berbagai sektor pengusaha-pengusaha lain. “Ada 20 an peserta itu dari luar Kota Surabaya, seperti NTT (Nusa Tenggara Timur), NTB (Nusa Tenggara Barat), Mataram, dan Sumbawa itu ikut semua,” jelasnya.
Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, Nanis Chaerani menyampaikan, dengan bergabungnya Dekranasda dalam event tersebut, pihaknya berharap apa yang dibutuhkan masyarakat lebih mudah diperoleh. “Dalam event ini Dekranasda mengambil tema eksotika bunga kering dan bordir,” kata Nanis.
Saat ditanya alasan Dekranasda mengambil tema tersebut, Nanis menjelaskan, bahwa selama ini kerajinan bunga kering dan bordir dinilai kurang familiar di masyarakat, dibandingkan batik. Maka dari itu, melalui event tersebut pihaknya berharap, kerajinan bunga kering dan bordir di Surabaya bisa lebih berkembang dan lebih diminati masyarakat.
“Kami ingin mereka para pengrajin bunga kering dan bordir tampil ke depan, sehingga nantinya generasi-generasi muda ikut termotivasi untuk mengembangkan,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama, Dadang M Kushendarman menjelaskan, event yang berlangsung selama lima hari itu bakal diisi dengan 55 rangkaian acara. Menariknya, tahun ini Dekranasda Surabaya juga bergabung, sehingga lebih multi produk. “Mudah-mudahan dengan kebersamaan ini bisa mendorong ekonomi para pelaku usaha,” kata Dadang.
Pihaknya menargetkan, total transaksi yang dicapai pada Surabaya Great Expo tahun ini bisa lebih dari Rp 6,8 Milliar seperti tahun lalu. Pihaknya optimistis jika target itu bisa tercapai, apalagi tahun ini produk yang dipamerkan lebih banyak variannya. “Kita berharap total transaksi tahun ini bisa meningkat antara 10 – 15 persen dari tahun lalu,” pungkasnya. (fred)