JATIMPOS.CO/SURABAYA – Lembaga pembiayaan dan industri keuangan diminta lebih pro aktif dan jemput bola melayani usaha ultra mikro, mikro dan kecil (UMK). Hal ini untuk menghindari  pelaku usaha tidak mengakses pinjaman uang kepada rentenir.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meminjam uang pada rentenir memiliki resiko tinggi, mengingat bunga pinjamannya bunga berbunga. Termasuk jangan sampai terjebak pada pinjol ilegal.

"Hindari rentenir atau bank titil, hindari pinjol ilegal. Bukannya bikin usaha semakin berkembang, malah bisa bikin miskin karena terjerat hutang, bunga berbunga," ungkap Khofifah saat menyerahkan Zakat Produktif untuk stimulus modal usaha bagi para pelaku usaha ultra mikro dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim di Surabaya, Minggu (13/2).

Sebagai gantinya Khofifah mengajak para pelaku usaha untuk mengajukan pinjaman ke perbankan atau lembaga resmi yang langsung berhubungan dengan pemerintah. Oleh karenanya akses perluasan layanan perbankan harus makin mendekatkan diri kepada pelaku usaha yang potensial terjerat rente. Yaitu ultra mikro dan mikro.

Sementara itu, dalam acara penyaluran zakat produktif, sedikitnya 150 orang pelaku usaha ultra mikro menerima zakat produktif  masing-masing 500 ribu rupiah dari BAZNAS Jatim yang diserahkan Gubernur Khofifah. Khofifah juga memberikan bantuan sembako kepada para lansia dan para dhuafa.

Khofifah berharap bantuan tersebut dapat menjadi bantalan ekonomi sehingga mampu menjaga stabilitas kesejahteraan masyarakat. Bantuan Zakat Produktif ini, kata dia, juga menjadi upaya Pemprov Jatim bersama semua pihak untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya rentenir.

"Saya berharap, ibu-bapak  yang hadir disini  secara bertahap dapat terjaga ekonominya dan  terpenting tidak lagi meminjam ke rentenir yang terkenal memiliki bunga berbunga yang bisa menjerat ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Khofifah menyebut, bantuan modal usaha  zakat produktif sebesar Rp 500.000 bagi pelaku usaha ultramikro diharapkan dapat  membantu menghindarkan mereka dari para rentenir meski sesaat.

Dihadapan, para Kiai dan tokoh agama dan tokoh masyarakat Wonocolo dan Jemurwonosari sekitar Masjid Muayad yang hadir, Khofifah memohon doa restu agar dapat menjalankan dan memimpin Jawa Timur dengan amanah dan membangun sinergi dengan semua pihak agar Jatim menjadi provinsi terdepan di Indonesia.

Khofifah melanjutkan, bahwa di dalam perjalanannya memimpin Jatim terdapat banyak tantangan yang kesemuanya membutuhkan doa dan partisipasi dari seluruh masyarakat Jatim untuk melaluinya.

"Jika tahun lalu tantangan kita ada pandemi Covid-19 dan sekarang ada Varian Omicron semoga kita diberi  sabar dan  kuat menghadapinya. Serta bisa menyeleseikannya dengan baik," harapnya.

"Mohon doa restu tepat hari ini , minggu (13/2)  saya bersama Pak Wagub memimpin Prov. Jawa Timur. Semoga kami bersama seluruh jajaran OPD bisa terus memberikan upaya menyejahterakan masyarakat Jawa Timur dengan berbagai program yang bermanfaat," tambah dia.

Sementara itu, Ketua Baznas Jatim Dr. KH. Roziki mengatakan, penyerahan Zakat Produktif ini adalah upaya yang diinisasi oleh Ibu Gubernur dalam menyejahterakan masyarakatnya. Ia berharap, program program seperti ini bisa terus diberikan dan dirasakan oleh masyarakat Jatim.

"Mudah mudahan kegiatan seperti ini terus berjalan dan ibu Gubernur diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Terus bersama kita semua, menjadikan rakyat Jatim semakin maju dan sejahtera," tutupnya.

Turut menghadiri kegiatan ini, antara lain Kabapenda, Ka. Bappeda Kadisperindag, Kabiro Perekonomian, Kabiro Kesra Setdaprov. Jatim. (yus)

Ket: Sementara itu, dalam acara penyaluran zakat produktif, sedikitnya 150 orang pelaku usaha ultra mikro menerima  zakat produktif  masing-masing 500 ribu rupiah dari BAZNAS Jatim yang diserahkan Gubernur Khofifah. Khofifah juga memberikan bantuan sembako kepada para lansia dan para dhuafa. (yus)